E-Ticketing Diundur, Penumpang Bingung

http://assets.kompas.com/data/photo/2013/05/20/1208574-nut-sosialisasi-etiket-krl--620X310.jpg
Spanduk penerapan e-ticketing per 1 Juli 2013 masih terpampang, padahal diundur pelaksanaanya
Stasiun Tenjo - Meski penggunaan sistem tarif tiket elektronik (e-ticketing) sudah gencar, namun masih banyak calon penumpang KRL yang belum mengetahui adanya layanan tersebut. Apalagi sejumlah perangkat sarana dan prasarana penerapan layanan ini masih terus dikerjakan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Tak heran jika PT KCJ akhirnya menunda penerapan sistem e-ticketing yang semula direncanakan 1 Juni diundur sampai 1 Juli. Namun penundaan ini tidak diikuti dengan pencopotan spanduk di sejumlah stasiun. Di Satsiun Bojong Gede, misalnya masih banyak spanduk yang bertuliskan mulai 1 Juni diberlakukan e-ticketing belum diganti.
“Katanya diundur, tapi pemberitahuan belum juga disosialisasikan. Jadi tidak 1 Juni diterapkan e-ticketing. Jangan buat penumpang bingung,” kata Helmi, komuter asal Bojong Gede, Jumat. Selain itu penumpang juga belum tahu penggunaan pintu masuk khusus tiket elektronik ini. Mereka yang membeli tiket reguler (non-elektronik) justru melewati pintu tiket elektronik.

“Maaf Pak, pintu ini untuk tiket elektronik. Bapak lewat pintu reguler,” ujar seorang petugas keamanan saat mengetahui penumpang tiket karcis reguler masuk lewat pintu ini. Kejadian ini berulangkali terjadi. ”Masih banyak penumpang yang belum tahu. Sehingga penerapan e-ticketing ditunda sebulan ke deopan,” kata Syamsudin,petugas keamanan.
Wakil Kepala Stasiun Bogor Darmin mengakui, penerapan e-ticketing diundur menjadi 1 Juli dengan alasan masih banyak penumpang yang belum tahu dengan sistem ini, sehingga dibutuhkan sosialisasi lagi. “Sedangkan spanduk dan selebaran yang kita bagikan tentang penerapan 1 Juni itu belum kita cetak lagi dan belum sempat kita copot,” akunya.
Sedangkan proses pengerjaan dan pembangunan pintu keluar dan masuk elektronik sudah mencapai 90 persen.”Tinggal tahap finishing,”katanya. Di Stasiun Bogor terdapat 14 pintu elektronik sudah terpasang berdampingan dengan 9 loket pembelian tiket di area pintu utama jalan Kapten Muslihat.
“Lokasinya bersampingan dengan area parkir, sehingga memudahkan penumpang kereta,” katanya. Begitupula untuk Stasiun Boojong Gede dan Cilebut tinggal tahap finishing termasuk di areal parkir kendaraan penumpang. Namun, di kedua stasiun ini pintu masuk dan keluar ke loket e-ticketing, agak jauh dan minim lampu penerangan sehingga dikeluhkan penumpang.
“Di Stasiun Bojong Gede, menuju loket e-ticketing agak jauh jalan setelah kita turun dari angkot. Selain itu tak ada lampu penerang kalau malam. Tolong diberi penerang, kasihan kalau penumpang yang matanya sudah rabun,” ujar Wardoyo, komuter asal Bojong Gede.

Sumber: poskotanews.com

Artikel Lainya:

No comments:

Post a Comment

Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih