Stasiun Tenjo - Kali ini kami akan menghadirkan artikel review film. Review yang dituangkan disini merupakan hasil pendapat penulis secara pribadi, dan tidak ada unsur menjelekan atau mempromosikan. Jika jelek ya jelek, jika bagus ya bagus. Selebihnya jika menarik ya silahkan ditonton. Singkat kata, selamat menikmati sajian review dari kami!
BURNT
Tanggal rilis: 22 Oktober 2015 (Yunani)
Sutradara: John Wells
Skenario: Steven Knight
Pemeran:
Bradley Cooper sebagai Adam Jones
Sienna Miller sebagai Helene
Omar Sy sebagai Michel
Daniel Brühl sebagai Tony
Matthew Rhys sebagai Reece
Alicia Vikander sebagai Anne Marie
Uma Thurman sebagai Simone
Emma Thompson sebagai Dr. Rosshilde
Lily James sebagai Sara
Riccardo Scamarcio sebagai Max
Cerita bermula dari seorang pria yang tengah mengupas tiram (atau mungkin kerang?). Pria ini dulunya seorang chef yang pernah tenar dan kemudian "jatuh". Chef tersebut bernama Adam Jones. Adam menghukum dirinya sendiri dengan bekerja sebagai pengupas kerang. Kemudian setelah mengupas 1 juta kerang dia kembali menjadi chef.
Untuk memulainya, dia menemui satu persatu temanya yang dulu pernah bekerja bersama di satu restoran. Disini dia awalnya menerima beberapa penolakan, namun berhasil meyakinkan teman-temanya. Seperti Tony, awalnya dia menolak menjadikan Adam sebagai kepala koki restoranya. Karena dia sudah tahu belangnya si Adam yang doyan ngobat, minum, dan main cewek. Namun si Adam gak nyerah. Memanfaatkan relasinya dengan pengamat masakan. Dia berhasil membuat Tony ketar-ketir ketika pengamat masakan itu sidak ke restoranya. Tony pun akhirnya yang memjadikan Adam sebagai kepala koki
Misi utama Adam adalah merebut bintang tiga Michelin. Gelar bagi para koki. Diceritakan kalau bintang tiga Michelin itu seperti Yoda. Singkat cerita di suatu kesempatan, pengamat dari Michelin mendadak datang ke restoranya si Adam. Adam dan kru dapurnya kocar-kacir menyajikan sajian terbaik. Dan ternyata hasilnya mengecewakan karena masakan mereka terlalu pedas. Disaat tengah galau, si Michel ngaku sebagai penyebabnya. Dia sengaja masukin cabe rawit ke saos masakan, buat balas dendam karena dulu si Adam pernah masukin tikus ke dapur restoranya Michel. Ngelepasinya sengaja banget pas dateng sidak dari dinas kesehatan. Kontan restoranya langsung ditutup! Jahat banget sih emang si Adam ini. Makanya Michel yang merupakan salah satu kru dapur sengaja masukin rawit. Sweet revenge!
Gagal dapetin tiga bintang Michelin tentu bikin Adam yang emang udah arogan jadi ngamuk-ngamuk di dapur. Belum lagi dia punya masalah utang gara-gara narkoba. Dia awalnya pengen bunuh diri, tapi gak jadi. Ya iya juga sih gak jadi. Kalo jadi ntar ceritanya tamat dah. Si Adam kemudian move on setelah ikutan konseling, dan mulai menghargai kru dapurnya. Hingga akhirnya cerita berlanjut dengan ketahuanya kalo ternyata yang datang dulu itu bukan pengamat dari Michelin! Si Adam terang aja bahagia dan kemudian nyium Tony. By the way, Tony dan Adam ini dua-duanya cowok. Jadi bagi yang masih normal, siap-siap muntah lihat adegan awkward ini.
KESIMPULAN
Burnt memiliki ending yang menyedihkan. Pengambilan gambar dari setiap sajian masakan yang ada di film memang harus diacungi jempol. Ini semua tidak terlepas dari detail yang sangat bagus. Sayang di akhir cerita tidak diperjelas apakah si Adam berhasil dapet bintang tiga Michelin atau tidak. Yang ada hanyalah adegan dimana Tony senyum-senyum ke si Adam setelah semalam atau beberapa malam sebelumnya, pengamat beneran dari Michelin dateng ke restoran mereka. Tidak diceritakan juga apakah si Adam ini nikah dengan Helene, janda beranak satu yang jadi kru dapurnya atau balikan sama Anne Marie, mantan pacarnya yang bayarin utang dia. Semua semakin absurd kalo mengingat omongan terapis yang mengonselingi Adam kalo Tony cinta sama dia.
Alur ceritanya nih film sepanjang 101 menit sangat gampang disimak. Cukup menarik. Gak kompleks dan sederhana. Tapi justru kesederhanaanya itu terlalu sederhana. Bagus buat tontonan kalo stress karena ceritanya ringan. Tapi kalo nonton sama keluarga atau anak kecil hati-hati menjelang ending karena ada adegan ciuman ala maho.
Overall, penulis kasih bintang 6,3 dari 10. Sebenarnya mau ngasih 3,5 aja. Tapi gak adil mengingat penilaian harus mencakup seluruh aspek film. Jadi buat yang bikin film, berterimakasihlah pada kualitas pengambilan gambar dan alur ceritanya yang simple. Kalo nggak, beuh ancur kali nih film. Sebagai pembanding, rating film ini di IMDB berkisar di angka enam juga. Lebih tepatnya 6,6 dari 10. Sedangkan di Rotten Tomattoes dapet 23%. Dimana semakin rendah persenya, maka semakin busuk juga suatu film. Eh benar kan? Namanya juga Rotten Tomattoes. Tomat busuk.
Pesan moral: Never underestimate a man with nothing to lose. Jangan pernah sepelekan orang yang pantang menyerah.
Alur cerita: 5,5/10
Akting: 6,0/10
Sinematografi dan efek film: 7,5/10
Overall rating: 6,3/10
Rekomendasi buat ditonton: 4/10
BURNT
Tanggal rilis: 22 Oktober 2015 (Yunani)
Sutradara: John Wells
Skenario: Steven Knight
Pemeran:
Bradley Cooper sebagai Adam Jones
Sienna Miller sebagai Helene
Omar Sy sebagai Michel
Daniel Brühl sebagai Tony
Matthew Rhys sebagai Reece
Alicia Vikander sebagai Anne Marie
Uma Thurman sebagai Simone
Emma Thompson sebagai Dr. Rosshilde
Lily James sebagai Sara
Riccardo Scamarcio sebagai Max
Cerita bermula dari seorang pria yang tengah mengupas tiram (atau mungkin kerang?). Pria ini dulunya seorang chef yang pernah tenar dan kemudian "jatuh". Chef tersebut bernama Adam Jones. Adam menghukum dirinya sendiri dengan bekerja sebagai pengupas kerang. Kemudian setelah mengupas 1 juta kerang dia kembali menjadi chef.
Untuk memulainya, dia menemui satu persatu temanya yang dulu pernah bekerja bersama di satu restoran. Disini dia awalnya menerima beberapa penolakan, namun berhasil meyakinkan teman-temanya. Seperti Tony, awalnya dia menolak menjadikan Adam sebagai kepala koki restoranya. Karena dia sudah tahu belangnya si Adam yang doyan ngobat, minum, dan main cewek. Namun si Adam gak nyerah. Memanfaatkan relasinya dengan pengamat masakan. Dia berhasil membuat Tony ketar-ketir ketika pengamat masakan itu sidak ke restoranya. Tony pun akhirnya yang memjadikan Adam sebagai kepala koki
Misi utama Adam adalah merebut bintang tiga Michelin. Gelar bagi para koki. Diceritakan kalau bintang tiga Michelin itu seperti Yoda. Singkat cerita di suatu kesempatan, pengamat dari Michelin mendadak datang ke restoranya si Adam. Adam dan kru dapurnya kocar-kacir menyajikan sajian terbaik. Dan ternyata hasilnya mengecewakan karena masakan mereka terlalu pedas. Disaat tengah galau, si Michel ngaku sebagai penyebabnya. Dia sengaja masukin cabe rawit ke saos masakan, buat balas dendam karena dulu si Adam pernah masukin tikus ke dapur restoranya Michel. Ngelepasinya sengaja banget pas dateng sidak dari dinas kesehatan. Kontan restoranya langsung ditutup! Jahat banget sih emang si Adam ini. Makanya Michel yang merupakan salah satu kru dapur sengaja masukin rawit. Sweet revenge!
Gagal dapetin tiga bintang Michelin tentu bikin Adam yang emang udah arogan jadi ngamuk-ngamuk di dapur. Belum lagi dia punya masalah utang gara-gara narkoba. Dia awalnya pengen bunuh diri, tapi gak jadi. Ya iya juga sih gak jadi. Kalo jadi ntar ceritanya tamat dah. Si Adam kemudian move on setelah ikutan konseling, dan mulai menghargai kru dapurnya. Hingga akhirnya cerita berlanjut dengan ketahuanya kalo ternyata yang datang dulu itu bukan pengamat dari Michelin! Si Adam terang aja bahagia dan kemudian nyium Tony. By the way, Tony dan Adam ini dua-duanya cowok. Jadi bagi yang masih normal, siap-siap muntah lihat adegan awkward ini.
Dasar maho! |
Burnt memiliki ending yang menyedihkan. Pengambilan gambar dari setiap sajian masakan yang ada di film memang harus diacungi jempol. Ini semua tidak terlepas dari detail yang sangat bagus. Sayang di akhir cerita tidak diperjelas apakah si Adam berhasil dapet bintang tiga Michelin atau tidak. Yang ada hanyalah adegan dimana Tony senyum-senyum ke si Adam setelah semalam atau beberapa malam sebelumnya, pengamat beneran dari Michelin dateng ke restoran mereka. Tidak diceritakan juga apakah si Adam ini nikah dengan Helene, janda beranak satu yang jadi kru dapurnya atau balikan sama Anne Marie, mantan pacarnya yang bayarin utang dia. Semua semakin absurd kalo mengingat omongan terapis yang mengonselingi Adam kalo Tony cinta sama dia.
Alur ceritanya nih film sepanjang 101 menit sangat gampang disimak. Cukup menarik. Gak kompleks dan sederhana. Tapi justru kesederhanaanya itu terlalu sederhana. Bagus buat tontonan kalo stress karena ceritanya ringan. Tapi kalo nonton sama keluarga atau anak kecil hati-hati menjelang ending karena ada adegan ciuman ala maho.
Overall, penulis kasih bintang 6,3 dari 10. Sebenarnya mau ngasih 3,5 aja. Tapi gak adil mengingat penilaian harus mencakup seluruh aspek film. Jadi buat yang bikin film, berterimakasihlah pada kualitas pengambilan gambar dan alur ceritanya yang simple. Kalo nggak, beuh ancur kali nih film. Sebagai pembanding, rating film ini di IMDB berkisar di angka enam juga. Lebih tepatnya 6,6 dari 10. Sedangkan di Rotten Tomattoes dapet 23%. Dimana semakin rendah persenya, maka semakin busuk juga suatu film. Eh benar kan? Namanya juga Rotten Tomattoes. Tomat busuk.
Pesan moral: Never underestimate a man with nothing to lose. Jangan pernah sepelekan orang yang pantang menyerah.
Alur cerita: 5,5/10
Akting: 6,0/10
Sinematografi dan efek film: 7,5/10
Overall rating: 6,3/10
Rekomendasi buat ditonton: 4/10
No comments:
Post a Comment
Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih