Peresmian "New" Stasiun Palmerah

 
Lokomotif pulang dipo melintas perlintasan jalan Pramuka, Jakarta Timur. Foto istimewa: Imanuel Sihite

Stasiun Tenjo - Menteri Perhubungan Ignasius Jhonan meresmikan Stasiun Palmerah dan Pengoperasian Jalur Ganda KA Lintas Duri-Tangerang. Sang Menteri Perhubungan dalam peresmian tersebut di Stasiun Palmerah, Jakarta, Senin mengatakan, "Revitalisasi ini merupakan ide dari Dirjen Kemenhub sebelumnya, saya kebagian meresmikan. Saya tanya ke penumpang yang biasanya melalui stasiun ini, 11 dari 10 menyatakan terima kasih," katanya.

Jonan juga meminta untuk membatasi ruang komersial dan memperbanyak ruang publik, dalam hal ini penumpang. Memasuki Lebaran 2015, dia mengimbau agar mempersiapkan untuk penanganan dengan sujumlah rencana untuk memperkecil dampak dari gangguan. Revitalisasi Stasiun Palmerah menghabiskan total pendanaan Rp36 miliar dengan kontrak "multiyears" tahun 2013 sampai dengan 2014.

Revitalisasi stasiun tersebut, meliputi pembangunan stasiun dan fasilitasnya, seperti jembatan penyeberangan orang (JPO), gerbang tiket, ruang menyusui, jalur untuk penyandang cacat serta empat eskalator dan dua elevator atau lift untuk memudahkan penumpang naik atau turun ke stasiun, terutama perempuan, manula dan anak-anak.

Selain itu, Stasiun Palmerah juga dilengkapi dengan Mushola, ruang kesehatan dan toilet. Bangunan stasiun seluas 2.520 meter persegi itu, didesain untuk mendukung pengarusutamaan gender (PUG) serta tetap mempertahankan bangunan warisan sebagai salah sayu bangunan cagar budaya di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan kapasitas penumpang bertambah signifikan dengan revitalisasi tersebut, yakni yang semua hanya menampung 4.000 penumpang menjadi 14.000 penumpang. Peresmian tersebut merupakan komitmen pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan akan transportasi umum yang nyaman serta meningkatkan kapasiyas dan kualitas pelayanan seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Minimun ubtuk Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Sementara itu, Pembangunan Jalur Ganda Duri-Tangerang meliputi pekerjaan pembangunan jalan rel, pembangunan dan normalisasi elektrifikasi LAA, pemasangan gardu LAA baru di Stasiun Duri untuk pasokan listrik KRL serta pembangunan jembatan baru dilaksanakan melalui dana APBN dimulai 2012 sampai 2014 senilai Rp685,61 miliar dan telah dioperasikan penuh pada 8 Juli 2014.  Persmian ini sendiri sempat menimbulkan antrian kereta yang akan melalui stasiun Palmerah. Diantaranya di stasiun Manggarai, Tanahabang, bahkan hingga arah Bekasi. Terlebih sebelumnya diberlakukanya taspat (pembbatasan kecepatan) maksimal 40 km/jam di jalur Parungpanjang-Jakarta untuk melindungi geometri jalan rel. (antaranews/tej/imnsht)

Artikel Lainya:

No comments:

Post a Comment

Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih