Suriyadi, salah satu petugas keamanan stasiun mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengajak penumpang untuk turun. Tapi banyak dari atapers yang mengeluarkan kata-kata kasar. Bahkan ada yang melempar telur.
"Sebagai manusia biasa tetap tersinggung. Tapi karena tugas saja terpaksa kita tahan," kata Supryadi, kepada wartawan, di Depok, Senin (4/3/2013).
Dirinya mengaku kewalahan menertibkan atapers. Di satu sisi dirinya harus menjalankan tugas, namun di sisi lain dirinya sering terancam oleh serangan atapers. "Saya pernah, mernertibkan subuh digebukin oleh 50 orang," ceritanya.
Dia menambahkan, jika rangkaian ekonomi datang dirinya sering merasa cemas. Para atapers itu tidak hanya mengumpat, tetapi meludahi, melempar pakai batu, dan cairan berbahaya, seperti air aki. "Hampir setiap hari begitu," kata dia.
Anggota Brimob dan Marinir sudah berjaga di stasiun menertibkan atapers. Selembut apapun perintah marinir yang sengaja tidak memasang wajah garang itu, penumpang tidak menggubris. Malah mereka sengaja mematung diri di atas.
"Ayo mas, demi keselamatan, turun dan masuk ke dalam," kata salah seorang marinir.
sumber: metro.sindowes.com
No comments:
Post a Comment
Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih