Tutorial Menjalankan OpenBVE Indonesia



Stasiun Tenjo - Kali ini Stasiun Tenjo akan coba membagikan beberapa add ons OpenBVE dan cara menjalankan game ini.

Jadwal KRL Dari Stasiun Tenjo 2014

Stasiun Tenjo - Berikut kami sampaikan jadwal KRL Maja Line untuk tujuan Maja dan Tanahabang dari stasiun Tenjo. Jadwal merupakan jadwal resmi yang masih berlauku dan diambil dari GAPEKA 2014. Jadwal dalam format gambar. Terimakasih

Tenjo-Tanahabang. Credit: Imanuel

Rute Dan Transit KRL 2014

KRL di stasiun Kalideres (Credit: Imanuel)

Stasiun Tenjo - Rute layanan Commuter Line dari stasiun Tenjo ke stasiun-stasiun lain se-Jabodetabek.

Tenjo-Tanahabang
Dengan menggunakan KRL Maja Line. Stasiun yang dilewati antara lain: Cilejit, Parungpanjang, Serpong, Sudimara, dan Kebayoran.

Tenjo-Jakarta Kota

Dengan menggunakan KRL Maja Line, turun di stasiun Tanahabang. Berganti rangkaian dengan KRL Loop Line tujuan Jatinegara yang masuk di jalur 2, turun di stasiun Kampung Bandan. Lalu berganti rangkaian KRL Feeder tujuan Jakarta Kota yang masuk di jalur 3. Waktu tempuh antara stasiun Kampung Bandan dengan stasiun Jakarta Kota adalah 5 menit dengan interval kedatangan KRL setiap 30 menit sekali. Sebagai alternatif, anda bisa menggunakan mikrolet M15A dalam keadaan terburu-buru.

Jadwal KA Lokal 2014

CC201 89 04 (Credit: Imanuel)
Stasiun Tenjo - Berikut kami sampiakan jadwal KA lokal di stasiun Tenjo. Jadwal merupakan jadwal resmi yang diambil dari GAPEKA 2014 dan masih berlaku. Termakasih.

Tenjo-Jakarta
KA 371 ber Tenjo 04.47 dat Angke 06.27
KA 373 ber Tenjo 05.38 dat Kp.Bandan 07.30
KA 375 ber Tenjo 06.16 dat Angke 08.14
KA 377 ber Tenjo 07.15 dat Kp.Bandan 09.14
KA 379 ber Tenjo 08.07 dat Kp.Bandan 09.57
KA 381 ber Tenjo 12.15 dat Angke 13.48
KA 383 ber Tenjo 13.44 dat Kp.Bandan 15.25
KA 385 ber Tenjo 14.45 dat Angke 16.29
KA 387 ber Tenjo 16.16 dat Kp.Bandan 18.07
KA 359 ber Tenjo 17.35 dat Angke 19.09

Apel Busuk, Part 14



--Priscila's POV--

"Pris, bangun! Ada telepon buat lu" seru Lina sambil menggoyang-goyangkan tubuh Priscila.
 

"Apa?" tanya Priscila setengah sadar.
 

"Ada yang nelpon lu! Buruan gih" seru Lina seraya menyodorkan ponselnya.
 

"Huh siapa sih tengah malam gini" rutuk Priscila sambil menyingkirkan selimut bulu tebal yang menutupi tubuhnya.

"Gak tau. Udah ah nih buruan!"

"Iya iya" sahut Priscila seraya meraih ponsel Lina. Ponsel itu pun kini berpindah tangan.

"Halo" sapa Priscila.

"..."

Hening. Tidak ada jawaban.

"Kok gak ada suara sih? Haloo.." sapa gadis itu lagi.

Tapi suasana tetap senyap. Priscila mengerutkan dahinya.

"Halo, ini siapa sih? Ngomong dong"

Apel Busuk, Part 13


--Priscila's POV--

Usai melepas rombongan peserta yang pulang ke tanah air. Pihak KBRI mengajak tim merah putih berjalan-jalan mengelilingi kota London. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti istana Buckhingham, lalu Parliament Square atau Palace of Westminster. Tempat dimana terdapat menara jam besar, atau yang lebih dikenal dengan nama Big Ben. Konon katanya jam itu punya kembaran. Dan ternyata kembaranya berada di Indonesia. Yaitu jam gadang di Sumatera Barat.

Dan terakhir mereka mengunjungi Museum Science. Museum besar ini mengeksplorasi dunia sains yang menakjubkan. Mereka bisa berwisata sekaligus menambah pengetahuan. Berbagai perkembangan sains dan teknologi bisa dijumpai di sini. Mulai dari roket, satelit, probe ruang angkasa, dan pesawat pendarat yang ditampilkan bersama satelit pertama di dunia, Sputnik, hingga Launchpad, galeri khusus untuk anak-anak yang membuat prinsip sains menjadi menyenangkan dan mudah dimengerti.

Namun sayang, karena keterbatasan waktu. Tim merah putih tidak bisa berlama-lama disana. Mereka harus segera kembali ke wisma untuk belajar sebagai persiapan babak semifinal besok.

Apel Busuk, Part 12




--Priscila's POV--

Mentari pagi yg indah menerobos kabut tipis diseputaran alun alun kota Norwich. Terlihat beberapa petugas sibuk menurunkan spanduk dan banner yang terpampang hampir di segala penjuru gedung. Tanda berakhirnya kegiatan perlombaan Olimpiade Sains di kota itu.

Sementara nun jauh diseberang sana, di hotel tempat tim garuda menginap, tengah terjadi kesibukan yang luarbiasa. Para anggota tim merah putih sedang sibuk mengemasi barang bawaan mereka. Pagi ini, mereka akan bertolak kembali ke kota London untuk melakoni laga semifinal.

Sesuai pengumuman yang dirilis panita tadi pagi, 5 dari 8 cabang perlombaan yg diikuti berhasil menapakkan kaki di babak semifinal. Yaitu cabang Matematika, Kimia, Astronomi dan Astrofisika, Kebumian, serta Linguistik. Sementara cabang Biologi dan cabang Fisika harus mengubur mimpi mereka untuk melangkah lebih jauh. Mereka akan kembali ke tanah air sore nanti. Menyusul cabang Informatika yang telah angkat koper lebih awal usai terkapar memilukan di fase penyisihan.

Apel Busuk, Part 11



"Nat, udah dulu ya. Udah malem" ucap Priscila kemudian.

"Loh, malam? Kok rasanya tadi denger ayam berkokok" sahut Nathan.

"Disini jam 8 malam. Disana ya subuh.."

"S-subuh?" gumam Nathan seraya menoleh ke jam dinding yang menempel di tembok ruang tunggu.

"Iya kan beda 7 jam. Kenapa?" tanya Priscila bingung.

"Udah jam 3 pagi, wkwk"

"Tapi kamu gak dinas kan?" tanya Priscila.

"Eh, n-nggak kok" jawab Nathan menggeleng.

"Beneran?" selidik gadis itu.

Apel Busuk, Part 10



--Priscila's POV--

Priscila termenung. Ia menatap sepasang mata cokelat di hadapanya dalam-dalam. Rasanya aneh sekarang mereka berada dalam posisi seperti ini.

Priscila sudah mengenal Nathan sejak lama. Mereka adalah teman baik. Tapi ternyata itu hanyalah anggapan Priscila saja. Pemuda itu menganggap dirinya lebih dari sekedar teman.

Gadis itu sekarang hanya bisa terpaku menatap deretan keyboard laptopnya. Ia tidak berani menatap wajah pemuda itu. Ia bingung dengan perasaanya sendiri. Ia tau Nathan pemuda yang baik. Bahkan ia adalah teman yang sangat baik. Tapi justru itulah yang membuatnya takut. Ia takut kalau nantinya malah ia yang mengecewakan Nathan. Ia tidak mau kehilangan teman terbaiknya. Tidak. Ia tidak mau.

Jalan tengahnya adalah mereka tetap berteman. Tapi itu berarti dia harus menolak Nathan. Sesuatu yang akan menyakiti hatinya. Hati yang selalu ada disisinya. Menemaninya disaat ia terpuruk rapuh.

"WOY!"

Seru seseorang tiba-tiba membuyarkan lamunanya.