Seputar Traksi Ganda Lokomotif (Bagian Pertama)


 Stasiun Tenjo - Kita pasti sering melihat sebuah rangkaian kereta ditarik sebuah lokomotif bukan? Tapi apakah anda pernah melihat rangkaian kereta tersebut ditarik bukan hanya satu, tapi dua lokomotif sekaligus?
Untuk seorang railfans pasti adalah hal-hal yang ditunggu (moment). Tapi sayangnya di daerah lintas Rangkasbitung, hal demikian memang jarang terjadi. Admin sendiri belum pernah bertemu lokomtif traksi ganda yang lewat Stasiun Tenjo,

Nah, sekarang admin Stasiun Tenjo akan coba membagikan seputar lokomotif double yang dalam istilah kereta apinya disebut Traksi Ganda (TG) atau Double Traction (DT).

Alasan lokomotif double traksi ada tiga yaitu untuk mendapat tenaga lebih dalam menarik rangkaian, karena salah satu lokomotif LD alias lepas dinas, dan test run.

Pertama
Alasn pertama adalah untuk mendapat tenaga lebih dalam menarik rangkaian. Untuk bagian pertama ini masih dibagi dalam dua jenis lagi. Yaitu, yang menggunakan Multiple Unit dan tanpa menggunakan Multiple Unit.


Kebanyakan lokomotif di Jawa, kabel MU-nya sudah dicopot


Dengan Multiple Unit
Babaranjang super

Dalam hal ini, kedua lokomotif biasanya dihubungkan dengan kabel unit kontrol atau Multiple Unit Control. Sehingga dalam pengoperasianya, masinis hanya perlu menjalankan dari salah satu kabin saja. Tenaga besar yang dihasilkan dua lokomotif dapat dimanfaatkan untuk menarik rangkaian super panjang seperti Babaranjang di Sumatera Selatan dan Lampung. Jad dengan kata lain, kita mendapatkan tenaga dua lokomtif hanya dengan satu kendali di tangan. Luar biasa bukan?

Tanpa Multiple Unit
Dorong tarik

Lokomotif yang mengadopsi jenis ini tentu saja lokomotif yang tidak memiliki port atau kabel Multiple Unit. Kebanyakan lokomtif di Jawa sudah dicopot fitur Multiple Unit ini dengan beberapa pertimbangan. Jangan tanya saya kenapa..

Untuk traksi ganda tanpa menggunakan kabel Multiple Unit memang rada sulit dalam pengoperasianya. Karena pada dasarnya lokomotif sama-sama ada masinis yang mengemudikan di dalam kabin. Biasanya, kedua masinis ini akan saling berkomunikasi dalam menjalankan rangkaian. Masinis lokomotif di depan atau asistenya akan memberitahukan kepada masinis lokomotif dibelakangnya mengenai medan jalan dan kecepatan yang harus diambil. Jadi jika lokomotif didepan digerakkan dengan notch throttle 4 dan kecepatan 50 km/jam, maka lokomotif dibelakang harus sama. Demikian juga dalam hal pengereman. DT jenis ini biasanya ditemui di Jawa kadangkala. Penyebab utamanya, karena salah satu lokomotif mengalami gangguan seperti selip roda pada waktu menanjak, atau loss power (kehilangan tenaga). Sedangkan dalm pengoperasian normal, kita bisa menjumpainya di hampir semua Divre, terutama Divre I Medan dan Divre II Padang.


Kedua

Karena salah satu lokomotif LD alias lepas dinas. Dalam kasus ini, sebenarnya lokomotif hanya satu yang berjalan. Sdangkan yang satu lagi hanya "menempel" alias keadaan mesin mati/idle. Kadangkala kita terkecoh dengan suara mesin lokomotif yang kedua-duanya menyala. Tapi jangan salah, untuk membedakanya kita harus melongok ke ruangan masinis. Jika dua-duanya ada masinis yang berdinas, berarti memang traksi ganda tanpa menggunakan Multiple Unit. Tapi jika hanya salah satu saja yang ada masinisnya, dan tidak terlihat eksistensi dari kabel Multiple Unit yang menghubungkan kedua lokomotif. Maka bisa dipastikan lokomotif dibelakangnya hanya "nebeng".

Cuma nebeng doang

Ada beberapa alasan kenapa lokomotif cuma "nebeng" sama temanya. Alasan pertama tentu saja karena lokomotif itu adalah kiriman ke dipo atau stasiun yang akan dilewatinya. Alasan kedua karena lokomotif itu sedang uji coba. Jadi lokomotif yang sebenarnya berdinas, sengaja dalam posisi idle, sedangkan tugasnya diambil alih lokomotif yang sedang uji coba. Untuk menemui double traksi jenis ini cukup sulit. Dan alasan terakhir yang cukup sering terjadi adalah, lokomotif yang sedang berdinas mengalami gangguan sehingga terpaksa dimatikan atau dalam posisi idle. Sedangkan tugasnya diambil alih lokpen alias lokomotif penolong. Lokpen bisa lokomotif posko atau lokomotif lainya yang kebetulan dekat lokasi.

Ketiga
Test run. Test run adalah penyebab ketiga sekaligus terakhir kenapa lokomtif double traksi. Alasan test run biasanya dipakai lokomotif yang baru datang. Lokomotif akan ditandemkan dengan lokomoti sejenis yang juga baru datang atau bisa juga lokomtif lain sebagai pemandu.

Test run dulu kawan
Ok. Saya kira cukup sampai disana, eh disini. Penulis akan menerangkan lebih lagi dalam Seputar Traksi Ganda Lokomotif (Bagian Kedua). Terimakasih



Artikel Lainya:

8 comments:

  1. terima kasih pak atas artikel Traksi Ganda Lokomotif

    apakah Pak penulis adalah seorang masinis atau teknisi kereta?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salah satu admin adalah juru langsir kereta, sementara admin yang lain penggemar kereta (railfans). Terimakasih kembali

      Delete
  2. Terima kasih master atas panduan nya

    ReplyDelete
  3. Mantap penjelasannya.. makasih dah berbagi ilmunya..

    ReplyDelete
  4. Kalo oas dobel traksi kadang ada salah satu lokonya yg posisi mundur itu kenapa ya

    ReplyDelete
  5. Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
    The Borgata Hotel Casino & Spa locations, rates, 동해 출장샵 amenities: 사천 출장마사지 expert Borgata research, only at 충주 출장마사지 Hotel and Travel Index. Realtime 포천 출장샵 driving directions to Borgata Hotel Casino & 충청남도 출장마사지 Spa,

    ReplyDelete

Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih