Mengenal Bogie Kereta Api Indonesia

Bogie kereta api
Stasiun Tenjo - Kereta api tidak mungkin bergerak tanpa bogie. Nah, kali ini Stasiun Tenjo akan coba mengulasnya kepada para pembaca.
Tapi sebelum kami mulai, mungkin banyak pembaca yang bertanya-tanya apakah bogie itu dan apakah fungsinya.
Oke, jadi  bogie pada sarana perkeretaapian mempunyai fungsi masing-masing sesuai dengan kegunaannya, mulai dari angkutan penumpang, angkutan barang hingga waktu tempuh yang akan di capai oleh kereta tersebut. Berikut fungsi secara umum dari bogie.



1. Meningkatkan kapasitas muat
Suatu kereta/gerbong yang menggunakan bogie mempunyai kapasitas muat 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan kereta/gerbong dua gandar. Dengan demikian daya angkutanya meningkat, yaitu jumlah penumpang untuk kereta dan tonase untuk gerbong barang. Terlebih lagi apabila digunakan sistem duo bogie (8 gandar). Pada gerbong barang maka daya muatnya akan meningkat menjadi 4 kali lipat.


2. Memudahkan perjalanan melalui tikungan
Kebutuhan angkutan penumpang memerllukan kapasitas tempat duduk yang besar pada kereta, KRL, dan KRD ; kebutuhan angkutan barang dengan volume besar serta meningkatnya daya pada lokomotif akan mengharuskan sarana tersebut dibuat lebih panjang. Dengan adanya konstruksi bogie, maka kendaraan yang panjang akan mudah pada waktu melalui tikungan, karena adanya sumbu tempat berputar antara bogie dan body, yang disebut pivot. Demikian juga pada waktu sarana melalui wesel untuk berpindah jalur bogie akan berputar terhadap body sesuai dengan radius lengkung jalan rel yang di lewati.


3. Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan kendaraan.
Konstruksi bogie memungkinkan pemakaian/pemasangan susunan pegas yang lebih banyak antara roda dan rangka bogie serta antara bogie dengan body (badan) kereta api. Dengan adanya pemasangan pegas yang lebih banyak maka kenyamanan akan meningkat, dengan demikian kecepatan kereta api juga dapat ditingkatkan.

Jenis-jenis bogie di Indonesia sendiri ada banyak. Namun Stasiun Tenjo  hanya akan membahas mengenai bogie yang digunakan kereta api penumpang saja.


Jenis atau tipe bogie yang digunakan pada kereta penumpang paling banyak, mengingat diproduksi oleh berbagai pabrik dan berbagai negara dan sampai sekarang masih terdapat kereta yang berumur lebih dari 50 tahun. Setiap jenis bogie mempunyai nama yang berupa nama pabrik, nama asal negara pembuat atau seri suatu tipe bogie, namun PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan nama berdasarkan bentuk dan ciri kotak gandar (axle box) agar lebih mudah dikenal secara visual yaitu: K2, K3, K4 dan seterusnya.

Bogie kereta penumpang
1) Bogie Pennsylvania (K2)
Bogie ini sudah hampir punah, pernah digunakan pada kereta kelas 3 (K3) dan kereta bagasi (B) yang dibuat sekitar tahun 1954. Bogie ini merupakan satu-satunya jenis bogie yang menggunakan batang penghubung antara periuk gandar yang satu dengan yang lainnya. Pegas primer menggunakan pegas ulir sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas daun, tanpa dilengkapi peredam kejut (shock absorber)

2) Bogie Cradle (K3)
Bogie ini juga sudah hampir punah, masih ada pada kereta ukur DINW-1 atau U-25301 buatan tahun 1925 yang telah mengalami modifikasi dari plain bearing menjadi roller bearing, dan sekarang berada di BY MRI. Selain itu, KA Inspeksi Divre I Sumatra Utara juga menggunakan bogie Cradle. Pegas primer dikombinasikan dengan pegas ulir, sedangkan pegas sekunder menggunan pegas daun tanpa dilengkapi peredam kejut.

3) Bogie SIG atau NT.504 (K4)


Digunakan pada kereta penumpang kelas 3 (K3) dan populasinya tinggal sedikit, yaitu pada kereta buatan tahun 1963/1964.

Bogie K4
Pegas primer pada bogie ini adalah pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut yang berfungsi juga sebagai pengarah gandar (axle guide), sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas torsi tanpa peredam kejut.

4. Bogie NT 11 (K5)
Bogie NT 11 adalah bogie dengan populasi terbanyak di Indonesia, dan digunakan pada kereta eksekutif, bisnis dan ekonomi. Bogie ini mengunakan pegas ulir sebagai primer maupun sekunder, yang dilengkapi dengan peredam kejut arah vertikal pada pemegasan sekunder.

Salah Satu Contoh Bogie K5 buatan INKA

Bogie K5
Kereta-kereta yang menggunakan bogie NT 11 diproduksi oleh berbagai pabrik Yugoslavia, Hongaria, Jepang, PT. INKA (Indonesia). Selama ini dinilai bahwa bogie NT 11 merupakan jenis bogie yang paling sesuai dengan kondisi jalan rel di Indonesia.
Bogie TB 398 (K5) 
Kereta-kereta baru dari PT INKA seperti Gajayana, Harina, Argo Gede, dan kereta kelas 3 mengggunakan bogie K5 yang sepenuhnya dirancang dan dibat PT INKA yaitu TB 398 ( Triler Bogie desain K3 tahun 1998).

5. Bogie Ferrostahl (K6)
Bogie Ferrostahl digunakan pada kereta kelas 3 dan kereta makan kelas 3 (KM 3) dengan populasi tinggal sedikit, dibuat pada 1965/1966 di Jerman.


Bogie K6
Pegas primer pada bogie ini menggunakan pegas ulir dan pegas sekunder adalah pegas daun tanpa dilengkapi peredam kejut.

6. Bogie Gorlitz (K7)
Bogie Gorlitz digunakan pada kereta eksekutif, bisnis, maupun ekonomi dengan populasinya yang tidak begitu banyak. Pegas primer aupun sekunder menggunakan pegas ulir dan dilengkapi dengan peredam kejut arah vertikal dan lateral. Bogie Gorlitz merupakan bogie yang tidak mengunakan pelat gesek sebagai pengarah periuk gandar.

Bogie K7

7. Bogie NT 60 (K8)
Bogie NT 60 adalah bogie generasi baru yang dibuat PT INKA untuk kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pegas primer menggunakan pegas karet (connical rubber bonded) dan pegas sekunder menggunakan pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut. Bogie NT 60 merupakan bogie pertama, tanpa menggunakan pelat gesek pada pengarah gandar maupun batang ayun.


8. Bogie Bolsterless (K9)
Bogie Bolsterless adalah bogie generasi terbaru pada kereta penumpang yang dibuat pada tahun 1997 untuk kelas eksekutif Kereta pada KA Argo Bromo Anggrek, Argo Muria, dan Argo Sindoro. Pada bogie ini digunakan pegas karet konus sebagai primer dan pegas udara (Air Spring) sebagai pegas sekunder dilengkap dengan peredam kejut dan anti roll device.


Oke, sekian dulu dari kami Stasiun Tenjo. Nantikan lagi artikel-artikel kami selanjutnya.

Gambar diambil dari berbagai sumber acak seperti google.com dan semboyan35.com. Jika anda merasa pemilik gambar diatas dan tidak ingin gambar anda kami tampilkan, silahkan hubungi kami.
Sumber penulisan artikel ini kami peroleh dari situs resmi INKA, postingan blogger-blogger railfans, serta teman-teman di facebook dan forum.

Artikel Lainya:

2 comments:

  1. Mau tanya. Kalau DJKA mau merubah narrow gauge 1067 menjadi standar gauge 1436, apakah PT KAI harus mengganti seluruh boogie keretanya?

    ReplyDelete

Sampaikan komentar anda disini. No SARA & Rasis. Terimakasih