Hal ini tentu akan menimbulkan tanda tanya bagi kita pengguna jasa angkutan kereta api di lintas Rangkasbitung jika nantinya KRL Serpong-Maja resmi beroperasi pada 2014. Pasalnya seperti yang kita ketahui bersama, masyarrakat lintas Rangkasbitung kerap menggunakan jasa angkutan kereta api untuk mengangkut barang bawaan berukuran besar (hasil bumi).
Berikut adalah artikel Warta Kota mengenai keribetan aturan barang bawaan di KRL
Nurfirma Amini (23), salah seorang penumpang, mengatakan, selama beberapa tahun dirinya memakai jasa KRL, tak pernah melihat adanya peraturan yang menyebutkan bahwa penumpang yang membawa barang wajib membeli tiket khusus barang. PT KAI memberlakukan peraturan itu khusus barang bawaan yang bisa memakan tempat atau ruang dalam kereta. Besarnya harga tiket satu barang sama dengan harga tiket seorang penumpang.
"Saya enggak tahu ada peraturan seperti itu, karena memang tidak ada informasi tentang hal itu di setiap loket atau petugas," kata Firma saat ditemui Warta Kota, di Jakarta, Selasa (19/2). Dia naik KRL dari Tanahabang hendak menuju Stasiun UI Depok.
Wanita yang akrab disapa Firma itu menambahkan, jika memang ada aturan, itu perlu penjelasan soal batasan ukuran barang yang dibawa penumpang. Karena soal besaran barang yang dapat menyita ruangan masih sulit ditentukan. Akan lebih baik jika ditentukan dalam satuan berat atau ukuran luasnya.
"Informasinya juga harus tertulis di setiap loket ataupun di dalam KRL, agar para penumpang yang hendak menaiki kereta dengan membawa barang yang memakan tempat bisa mempersiapkan membeli tiket untuk barang bawannya. Karena selama saya naik KRL belum pernah tuh tahu ada aturan itu, kalau khusus kereta api jarak jauh sih sudah umum ya," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Solihin (45) yang ditemui di KRL Ekonomi jurusan Tanahabang-Serpong. Menurutnya, pihak PT KAI kurang dalam memberikan sosialisasi dan informasi mengenai adanya peraturan tersebut.
"Kalaupun memang ada peraturan seperti itu, kan sebaiknya penumpang diberitahu oleh petugas atau dikasih informasi lah di kaca loket. Selama ini saya lihat kayaknya enggak ada informasi soal itu," kata Solihin.
Sejak membeli tiket di loket sampai menaiki KRL Ekonomi jurusan Tanahabang-Serpong tak seorang petugas pun memeriksa apakah para penumpang itu membeli tiket khusus barang atau tidak. "Ah lagian petugas kan enggak bakalan masuk ke KRL Ekonomi, soalnya kereta sudah penuh. Lewat aja udah susah," kata salah seorang penumpang.
Buat aturan baru
Menanggapi hal itu, Eva Chairunisa Manager Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengungkapkan, informasi tertulis terkait tiket khusus barang bawaan penumpang yang memakan tempat, sudah dipasang sejak tahun 2008 di setiap loket stasiun. Dalam aturan itu salah satunya berbunyi jika penumpang membawa barang dengan ukuran besar serta dapat menyita ruang kereta seukuran satu penumpang wajib membeli tiket barang. Harga tiket barang sama dengan harga tiket seorang penumpang.
"Mungkin karena sudah lima tahun yang lalu dipasang dan kertas juga mungkin saja sudah rusak atau lepas dari kaca di loket, makanya informasi tertulis mengenai hal itu tidak tersalurkan dengan baik ke masyarakat," kata Eva.
Namun dengan adanya ketidaktahuan masyarakat tentang barang bawaan penumpang yang dikenakan tiket, pihaknya akan mencoba membenahi sistem informasi dengan cara memasang informasi tertulis dan sosialisasi secara terus menerus yang dilakukan oleh petugas pemeriksa tiket kepada calon penumpang yang membawa barang banyak ke dalam kereta.
Eva menjelaskan, barang yang dikenakan tiket kereta adalah barang yang memakan ruang seluas badan satu penumpang di dalam kereta. Selain itu, lanjut Eva, pihaknya juga sedang menyusun revisi peraturan terkait barang bawaan penumpang yang lebih jelas dan detil.
"Misalnya nanti kami akan batasi berat barang bawaan penumpang. Dari 10-20 kilogram tetap diwajibkan membeli karcis, sedangkan untuk barang seberat 20 kilogram ke atas tidak diperkenankan diangkut kereta, meski pemiliknya sudah membeli tiket," katanya.
Ia menambahkan, nantinya penumpang yang membawa barang yang beratnya melebihi 20 kilogram, disarankan naik alat transportasi lain. "Karena pada prinsipnya KRL itu diutamakan sebagai transportasi moda penumpang, bukan angkutan barang," tegas Eva.
Ya benar-benar khusus penumpang (termasuk atapnya) |
Sumber: wartakotalive.com (dengan perubahan)
Artikel Lainya:
Kereta Api Penumpang
- Kereta Api Di Masa Mendatang
- Pengalaman Naik Gopar
- Hilangnya Langsam
- Stasiun Merak: Dari Merak Jaya Sampai Nyebrang Laut (Part 1)
- Tarif KRL Naik Per Oktober 2016
- Pertama Di Asia, Kereta Menggunakan LNG
- Berhenti Di Perlintasan KA
- KA Pangrango
- KA Krakatau Ekspres
- E-Ticketing Diundur, Penumpang Bingung
- Juli, Kereta Api Ekonomi Dihapus
- Indonesia Akan Bangun Terowongan KA Bengkulu-Sumsel Sepanjang 13 Km
- Subsidi Kurang Rp 100 Miliar, 2 Juta Penumpang Kereta Terancam Tak Terangkut
- Re-Launching Sepur Kluthuk “Jaladara”
- Mulai 1 April Jadwal KRL Jabodetabek Ditambah
- Dianggap Meresahkan, Penumpsng Desak Agar Pedagang Asongan Di KRL Ekonomi Ditertibkan
- (Video) KA Patas Merak Silang Dengan Kalimaya Di Stasiun Tenjo
- Menhub Ingin Kalimantan Punya Jalur KA
- KRL Serpong-Maja Sudah Menjalani Test Run
- E-Ticketing KRL Relasi Bogor/Depok-Jakarta Diberlakukan
- Peraturan Angkutan Penumpang KA Yang Tidak Berdaulat
- PT. KCJ Akan Beli 1000 Unit KRL Bekas
- KA Langsam, KA Go Green Pertama Di Indonesia
- Dua Gerbong Tambahan Lebih Baik
Lingkungan
- Sistem Terbuka Dan Sistem Tertutup Beserta Contohnya
- Peresmian "New" Stasiun Palmerah
- Pelaku Penodongan Diatas Kereta Lokal Cikampek Ditangkap
- Indonesia Akan Bangun Terowongan KA Bengkulu-Sumsel Sepanjang 13 Km
- Atapers Terlalu Berani Lawan Petugas? Tertibkan!
- Dianggap Meresahkan, Penumpsng Desak Agar Pedagang Asongan Di KRL Ekonomi Ditertibkan
- Menhub Ingin Kalimantan Punya Jalur KA
- Peraturan Angkutan Penumpang KA Yang Tidak Berdaulat
- Perjalanan KA Rangkasbitung Dan Merak Kembali Normal
- KA Langsam, KA Go Green Pertama Di Indonesia
- Pagar Pembatas Dibangun Di Sisi Jalur 3 Tanahabang. Masalah Baru-kah?
- Stasiun Kampungbandan Kembali Normal
- Hari Ini Lintas Manggarai-Tanahabang Sudah Bisa Dilalui Lagi
- Banjir, Motor Masuk Jalan Tol
Kunjungan balik persahabatan
ReplyDeleteNice post :D